A Ecological Footprint & Environmental Ethics dalam Tradisi Mujuk Selang (Kajian Sosiologi Lingkungan, Sastra, dan Budaya)
Keywords:
Mujuk Selang, Ecological Footprint, Enviromental EthicsAbstract
Mujuk Selang adalah tradisi pengambilan madu yang berada di Desa Rambutan Masam Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Tradisi ini lekat dengan serangkaian prosesi budaya yang dapat dianalisis dan berkaitan erat dengan konsep ecological footprint dan environmental ethics. Artikel ini dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara tradisi pengambilan madu yang mewakili sosiologi budaya dan sastra dengan sosiologi lingkungan. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan eksplanasi melalui purposive sampling dengan metode pengumpulan data observasi, indepth-interview, dan dokumentasi. Tahap analisis data dimulai dengan penyajian data dilanjutkan dengan reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Mujuk Selang tidak menggunakan alat dan bahan yang merusak lingkungan serta mengedepankan keberlanjutan ekologis. Prosesi Mujuk Selang tidak meninggalkan limbah berarti dan pemanfaatan madu bukan untuk dikomersialisasi sehingga tidak meninggalkan jejak ekologis yang buruk bagi alam. Penulis menyimpulkan bahwa Tradisi Mujuk Selang merupakan local wisdom yang memenuhi unsur ecological footprint dan environmental ethics.