Sosialisasi Peranan Ekosistem Mangrove dan Aksi Penanaman di Desa Teluk Papal Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Mangrove, Peranan, Penanaman Bibit MangroveAbstract
Ekosistem mangrove mempunyai banyak fungsi dan peranan, namun ekosistem ini banyak mengalami kerusakan baik oleh faktor alam maupun faktor manusia. Perbaikan kondisi ekosistem mangrove telah dilakukan oleh beberapa kalangan melalui penanaman bibit mangrove kembali. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan peranan mangrove kepada masyarakat dan melakukan aksi penanaman mangrove, khususnya anggota Kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir Desa Teluk Papal. Pada kegiatan pengabdian ini, metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan praktek penanaman bibit mangrove dengan melibatkan secara langsung mansyarakat, mahasiswa Angkatan 2023 dan alumni serta dosen S3 Ilmu Lingkungan Universitas Riau. Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait peranan dan fungsi hutan mangrove dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Kegiatan penyuluhan ini menunjukkan hasil bahwa seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan serius dengan mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim penyuluh dari awal sampai akhir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta (90%) sebelum adanya kegiatan pengabdian telah mengetahui peranan fisik hutan mangrove dalam melindungi pantai dari abrasi dan meningkat menjadi 100 % setelah kegiatan. Selanjutnya sebelum penyuluhan masih ada sekitar 10% peserta yang belum mengetahui mangrove dapat ditanam melalui buah dan bibit, menjadi 100 % mengetahuinya setelah penyuluhan. Sebagian besar peserta ini merupakan petani yang lahannya terabrasi maka ada sekitar 60% peserta belum mengetahui fungsi biologi hutan mangrove sebagai tempat hidup berbagai biota perairan, namun setelah dijelaskan menjadi semuanya (100%) dapat mengetahuinya. Pada akhir kegiatan semua peserta (100%) menyatakan kegiatan pengabdian bermanfaat untuk menambah pemahamannya tentang peranan mangrove, sehingga keberadaan mangrove sangat penting untuk melindungi pantai dari abrasi.
Downloads
References
Bengen, D.G. (2001). Pedoman teknis pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bogor.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., Sitepu, M.J. (2004). Pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Pradnya Paramitha, Jakarta.
Efriyeldi, E., Mulyadi, A., Samiaji, J., Elizal, E., Siregar, S.H. (2020). Panduan praktis cara pembibitan dan penanaman bibit mangrove. Oceanum Press. Pekanbaru.
Efriyeldi, et al. 2020. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok konservasi laskar mandiri dalam pembibitan dan penanaman bibit mangrove di Desa Kayu Ara Permai Kab. Siak. Journal of Rural and Urban Community Empowerment, 2 (1): 15-23.
Fachrul, M.F. (2007). Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.
Hachinohe H., Suko, O., Ida, A. (1998). Manual Persemaian Mangrove di Bali. The development of sustainable mangrove management project. Departemen Kehutanan dan Perkebunan RI dan Japan International Cooperation Agency. Bali Indonesia.
Kitamura, S., Anwar, C., Chaniago, A., Baba, S. (1997). Buku panduan mangrove di Indonesia, Bali dan Lombok. JICA ISME.
Priyono, A. (2010). Panduan praktir teknik rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Indonesia. KeSEMat, Semarang.
Saraswati, S.A., Liufeto, F.C., Pasaribu, W., Hanifah, A. (2023). Penanaman mangrove di Pesisir Pantai Sulamanda bersama karang taruna dan masyarakat Desa Mata Air. Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia, 3 (2): 210-215.
Taniguchi, K., Takashima, S., Suko, O. (1999). Manual silvikultur mangrove untuk Bali dan Lombok. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency. Bali, Indonesia.