Sosialisasi Stunting melalui Program Kerja KKN STPKM di Desa Lubuk Tukko Baru, Tapanuli Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31258/jruce.6.2.127-130Keywords:
Sosialisasi, Stunting, Tapanuli TengahAbstract
Stunting adalah sebuah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita dibawah usia lima tahun dikarenakan asupan gizi yang kurang baik sehingga menyebabkan tinggi badan pada ukuran balita tersebut terlalu pendek untuk usiannya. Keikutsertaan mahasiswa dalam upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting dengan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat merupakan hal sesuatu hal yang sangat penting. Pengetahuan dengan cara bersosialisasi akan berpengaruh dalam waktu jangka panjang. Kegiatan ini bertujuan sebagai edukasi terhadap masyarakat betapa pentingnya pencegahan stunting. Metode yang diguakan dalam penelitian ini yaitu tahap perencanaan meliputi studi pendahuluan dan perizinan. Tahap pelaksanaan meliputi sosialisasi kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat akan bahaya stunting. Setelah dilakukan sosialisasi stunting, masyarakat antusias dalam materi yang disampaikan dibuktikan dengan hasil kuisioner masyarakat dari Kelurahan Lubuk Tukko Baru.
Downloads
References
Budiastutik, I., & Rahfiludin, M.Z. (2019). Faktor risiko stunting pada anak di negara berkembang. Amerta Nutrition, 122-126.
Goni, A.P., Laoh, J.M., & Pangemanan, D.H. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jurnal Keperawatan, 1(1).
Herawati, B.C., Soraya, S., & Rahmiati, B.F. (2019). Peran posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Dusun Suwangi Selatan Desa Suwangi Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter, 2(1): 80–88
Komalasari, D. (2020). Faktor-faktor penyebab kejadian stunting pada balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2): 52.
Marion, D., Laursen, B., Zettergren, P., & Bergman, L.R. (2013). Predicting life satisfaction during middle adulthood from peer relationships during mid-adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 42: 1299-1307.
Muthmainnah, M., Nurhaeda, N., Adelia, D., & Taufik, G. (2023). Penyuluhan cegah stunting ciptakan generasi sehat, cerdas, aktif dan produktif di Desa Bakka-Bakka. Jurnal Sipissangngi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3): 310-316.
Rahmayana, R., Ibrahim, I.A., & Damayati, D.S. (2014). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di Posyandu Asoka II wilayah pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar tahun 2014. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 6-8(1-2)
Susilowati, L., Trisetiyaningsih, Y., & Nursanti, I. (2021). Pencegahan stunting pada balita selama masa pandemi Covid-19 melalui edukasi audiovisual. Community Empowerment, 6(4): 563-567.
Wardani, Z., Sukandar D., Baliwati YF., & Riyadi, H. (2020). Sebuah alternatif: Indeks stunting sebagai evaluasi kebijakan intervensi balita stunting di Indonesia. Journal of the Indonesian Nutrition Association, 44(1): 22.
Yadika, A.D.N, Berawi, K.N., & Nasution, S.H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal Majority, 8(2): 273-282