Struktur Komunitas Bivalvia pada Ekosistem Lamun di Perairan Pantai Binasi Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Authors

  • Tiara Mediana Annisa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Adriman Adriman Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Eni Sumiarsih Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.31258/

Keywords:

Anadara antiquata, Kerapatan Lamun, Indeks Keseragaman, Indeks Dominasi

Abstract

Bivalvia sangat terkait dengan ekosistem lamun secara umum. Pada perairan Pantai Binasi, ekosistem lamun telah menurun dari aktifitas antropogenik seperti ekowisata dan pengambilan moluska yang memungkinkan terkena dampak negatif terhadap organisme biota laut, khususnya bivalvia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas bivalvia di ekosistem lamun Perairan Binasi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei-juni 2023 di Perairan Pantai Binasi Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan sampel bivalvia ada 3 stasiun, yaitu kawasan dekat pemukiman manusia (S1), kawasan pengambilan moluska dan ekowisata (S2), dan kawasan tidak ada aktifitas manusia. Setiap stasiun ada 3 garis transek, dan tiap garis transek terdapat 9 plot (1 x1 m2). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 9 jenis bivalvia yang ditemukan, yaitu Pinna bicolor, Atrina vexillum, Anadara antiquata, Trachycardium rugosum, Gafrarium divaricatum, Periglypta puerpera, Asaphis violascens, Atactodea striata, Fragum unedo, dan A.antiquata paling banyak ditemukan di setiap stasiun. Kerapatan lamun berkisar antara 22,33-48 ind/m2 dan lamun paling banyak adalah Enhalus acaroides di setiap stasiun. Indeks keanekaragaman (H’) adalah 1,8859-2,6935, indeks keseragaman (E) adalah 0,7992-0,8978, dan indeks dominasi (C) adalah 0,1765-0,3255. Hasil regresi linear sederhana hubungan kerapatan lamun dan kepadatan bivalvia diperoleh r= 0,6059 (kuat).

Downloads

Download data is not yet available.

References

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. (2019). Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Angka. Tapanuli Tengah.

Ahmad, R., Suryono, S., & Endang, S. (2021). Pengaruh Nitrat dan Fosfat dalam Sedimen terhadap Kerapatan Lamun di Jepara. Journal of Marine Research, 10(20): 259-266.

Akhrianti, I., Bengen, D.G., & Setyobudiandi, I. (2014). Distribusi Spasial dan Preferensi Habitat Bivalvia di Pesisir Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(2): 171-185.

Brower, J.E., Zar, J.H., & Von, C.N. (1998). Field and Laboratory Methods for General Ecology. Fourth. USA: Mc. Graw-Hill Companies Inc.

Cindy, V., Watiniasih, N.L., Elok, F., & Nyoman, P. (2022). Analisis Karbon dalam Sedimen pada Ekosistem Lamun di Teluk Gilimanuk Bali. Jurnal of Marine Research and Techhnology. 5(2): 105-113.

Dayanti, F., Bahtiar, B., & Ishak, E. (2017). Kepadatan dan Distribusi Kerang Bulu (Anadara antiquata, 1758) di Perairan Wangi-Wangi Selatan Desa Numana Kabupaten Wakatobi. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 2(2): 113-122.

Dwi, R., Rambe, R., & Hasnatang, H. (2022). Pemetaan Sebaran Lamun Menggunakan Metode Lyzenga Studi Kasus Pulau Kapoposang, Sulawesi Selatan. Jurnal Kelautan Tropis, 25(2): 169-178.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Fauzi, M., & Susetya, I.E. (2018). Studi Keanekaragaman Bivalvia di Ekosistem Padang Lamun Pantai Pandaratan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa.

Haris, A., & Gosari, B.J. (2012). Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Kepulauan Spermonde. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 22(3): 156-162.

Hartati, T.S., & Awwaluddin, A. (2007). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Teluk Jakarta. Ilmu Kelautan, 13(2): 105-124.

Hernawan, U.E., Sjafrie, N.D.M., Supriyadi, I., Suyarso, H., Marindah, M.Y., Anggraini, K., & Rahmat, R. (2017). Status Padang Lamun Indonesia. LIPI. Jakarta.

Krebs, C.J. (1985). Ecologycal Methodology. Harper Row Publisher. New York.

Mulia, M.A. (2019). Kajian Potensi Ekowisata Bahari Pantai Binasi Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatra Utara. Jurnal Online Mahasiswa (JOM).

Nabil, Z. (2018). Pengenalan Padang Lamun Suatu Ekosistem Tak Terlupakan. Universitas Malikussaleh Press, 67 hlm.

Nontji, A. (2007). Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.

Odum, E.P. (1971). Fundamental of Ecology. 2nd Edition. Philadelpia. 564 p.

Odum, E.P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Gramedia. Jakarta. 697 hlm

Rahmawati, S.A., Irawan, H.I., & Supriyadi, A. (2017). Panduan Monitoring Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI: Jakarta. 41 hlm.

Riki, T., Megawati, P., Anggun, S., & Suryanti. (2014). Optimalisasi Pemanfaatan Daun Lamun Thalassia hemprichii Sebagai Sumber Antioksidan Alami. Jurnal Saintek Perikanan, 10(1): 26-29.

Riniatsih, I., & Widianingsih, W. (2007). Kelimpahan dan Pola Sebaran Kerang- Kerangan (Bivalve) di Ekosistem Padang Lamun, Perairan Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan, 12(1): 53-58.

Soehendrawan, S.F., Febrianti, L., & Dedy, K. (2022). Density and Distribution Pattern of Bivalves in Waters of Malang Rapat Village, Gunung Kijang District, Bintan Regency. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, 10(2): 1049-1059.

Sudjana, S. (1996). Metode Statistik. Edisi ke-5. Erlangga. Jakarta. 508 hlm

Sugiyono, S. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Susetya, I.E., Desrita, D., Ginting, E.D., Fauzan, M., Yusni, Y., & Saridu, S. (2018). Diversity of Bivalves in Tanjung Balai Asahan, North Sumatra Indonesia. Biodiversitas, 19(3): 1147-1153.

Wahyu, H., Warpala, K., & Dewi, N. (2018). Komposisi Jenis Lamun (Seagrass) dan Karaktersitik Biofisik Perairan di Kawasan Pelabuhan Desa Celukan-bawang Kecamatan Gerokrak Kabupaten Buleleng Bali. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(3): 133-145.

Wahyudin, Y., Kususmanto, K., Adrianto, L., & Wardianto, W. (2016). Jasa Ekosistem Lamun bagi Kesejahteraan Manusia. Jurnal Omni-Akuatika, 12(3): 29-46.

Weber, C.I. (1973). Biological Field and Laboratory Methods for Measuring the Quality of Surface Water and Effluents. U.S. Environmental Protection Agency, Office of Research and Development, Cincinnati, Ohio. EPA 670-4-73-001.

Yuliana, E.K., Norma, A., & Max, R. (2020). Analisis Kelimpahan Bivalvia di Pantai Prawean Bandengan Jepara berdasarkan Tekstur Sedimen dan Bahan Organik. Journal of Maquares, 9(1): 47-56

Downloads

Published

2024-11-05

Issue

Section

Articles