SUSTAINABILITY STATUS OF TRAP FISHERIES IN THE SOUTHERN PART OF RANGSANG ISLAND
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Capture fishery, Rangsang Island, SustainabilityAbstract
On Rangsang Island, many still work as fishermen or depend on the sea, especially in the southern part of Rangsang Island. Fishermen in the south part of Rangsang Island still use a lot of traditional fishing gear, such as the grinder. The polluted waters on Rangsang Island and destructive technology will impact the fishermen's fishing economy. This study aims to determine and assess the sustainability of fishing gear in terms of ecological, economic, and technological aspects in the southern part of Rangsang Island using the rapfish technique. The method used was a survey method, and the sampling used a purposive sampling technique. The analysis of the rapfish technique found that sustainability in the ecological dimension was 33.53% or less sustainable. In the economic dimension, it was 36.01% or less sustainable. In comparison, it was 76.71% sustainable in the technological dimension.
Downloads
References
1. Mufriadi. Analisis Pengambilan Keputusan dan Mitigasi terhadap Kerentanan Pantai (Studi Kasus : Pantai Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti). Jurnal APTEK, 2019; 11(1):3-39.
2. Halim, A., Wiryawana, B., Loneragan, N.R., Hordyk, A., Sondita, M.F.A., White, A. T., Yunif, C. Merumuskan Defenisi Perikanan Skala Kecil untuk Mendukung Pengelolaan Perikanan Tangkap di Indonesia. Journal of Fisheries and Marine Research, 2020; 4(2): 239-262.
3. Isma, M.F. Analisa Bioekonomi Sumberdaya Alat Tangkap Ikan Pelagis di Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika, 2017; 1(1): 72-87.
4. Fitra, A.B. Studi Teknologi Penangkapan Pengerih di Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru, 2013.
5. Munawir, M. Strategi Dinas Lingkungan Hidup dalam Penanganan Pencemaran Limbah Industri Sagu di Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Universitas Islam Riau. Pekanbaru, 2020.
6. Yusmaida, Y., Nasution, S., Karnila, R. Analisis Kualitas Perairan dan Ekonomi Masyarakat Nelayan pada Wilayah Pengolahan Sagu di Selat Asam Desa Mekarsari Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Ilmu Lingkungan, 2015; 9(2): 131-142
7. Yusuf, M., Wijaya, M., Surya, R.A., Taufik, I. MDS-RAPS Teknik Analisis Keberlanjutan. CV. Tohar Media. Makasar, 2021.
8. Mahida, M. Pendekatan Multidimensional Scaling untuk Penilaian Status Keberlanjutan ATCS Kota Pintar Semarang. Warta Penelitian Perhubungan, 2020; 32(2): 103-112.
9. Fitriani, F., Meiwanda, G. Disaster Governance: Bencana Abrasi di Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti. Journal of Public Administration and Local Governance, 2021; 5(1): 1-14.
10. Abdullah, R.M., Wisudo, S.H., Monintja, D.R., Sondita, M.F.A. Keberlanjutan Perikanan Tangkap di Kota Ternate pada Dimensi Ekologi. Buletin PSP, 2011; 19(1).
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.